a.
Kita semua pastinya pernah tahu dan mengenal bangunan unik,megah dan populer ini…yupz…piramida fir’aun…atau piramida mesir.
Bangunan ini begitu menjulang tinggi dan penataan kontruksinya pun tidak
sembarangan …dengan tinggi 450 ft ( ±150 m )..bangunan ini tampak kokoh
menantang langit…memang pada awalnya piramida ini di bangun oleh
fir’aun untuk menemui sang pemilik langit.
Bangunan piramida ini tentunya memiliki keanehan tersendiri, berbeda
dengan candi borobudur yang buntet alias tidak ada ruangan ( ada yg
mengatakan dulunya ada ruangan didalamnya )…piramida ini ada ruangan yg
besar di dalamnya…bangunan ini adalah makam- makam dari keturunan
fir’aun ( baca: mumi )..ada beberapa ruangan didalamnya..yg memiliki
fungsi berbeda-beda.
Oya…bagi yg belum tahu tentang “fir’aun “…fir’aun sendiri bukan nama
orang melainkan gelar bagi raja-raja mesir kala itu ( semacam dinasti )
kalau di indonesia, misal di kraton jogja..ada hamengkubuwono 1,2
dst..dan pada masa nabi musa bernama si fir’aun ini bernama asli Menepthan ( mudah – mudahan tidak salah nyebut ).
Bangunan menjulang berbentuk segitiga itu, diyakini memiliki beragam
analisis tentang misteri konstruksinya. Dibangun pada masa kekuasaan
Firáun
Khufu pada tahun 2560 SM, rupa rupanya kontraversi masih terus berlanjut hingga akhir abad ke-19.
Logika para ilmuwan barat pun bingung menangkap bagaimana sebuah piramida dibangun?
Hal ini karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai
ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya (
sama kayak borobudur ya.. ).
Ada apa rahasia di balik pembangunan piramida ini ???
Koran Amerika Times edisi 1 Desember 2006, menerbitkan berita ilmiah
yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun
piramida.
Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk
membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu
keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah liat hingga menjadi
batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka tinggalkan.
Profesor Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum
menegaskan bahwa Piramida yang paling besar di Giza,
terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu
yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah
“Journal of American Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk
membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida.
Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan
kilogram. Sementara untuk dasarnya, Firaun menggunakan batu alam. Lumpur
tersebut merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang
dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga
membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan
dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.
Singkatnya lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan tersebut dibakar, lalu diletakkan di
tempat yang sudah disediakan di dinding piramid.
Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk
dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu
tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang
menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi
belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan.
Dengan metode pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor
membutuhkan waktu sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya.
Sebelumnya, seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia di
balik pembuatan batu besar di puncak-puncak piramida.Ia pun berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan
riset dan studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.”
Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu piramida
yang ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar dua
puluh tahun.
Sebuah penelitian yang lama tentang piramida Bosnia,
“Piramida Matahari” dan menjelaskan bahwa batu- batunya terbuat dari
tanah liat! Ini menegaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu.
(Gambar dari batu piramida).
Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu- batu kuno piramida matahari mengalir di Bosnia, dan
kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa metode tertentu
pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah dikenal sejak ribuan
tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!
Al-Qur’an Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban.
Jika dipahami lebih dalam, ternyata Alquran telah mengungkapkan hal ini
1400 tahun sebelem mereka mengungkapkannya, perhatikan sebuah ayat dalam
Al-Quran berikut ini:
“Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak.mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah
hai haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang
tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku
benar- benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta.” (QS.
Al-Qashash: 38)
Subhanallah! bukti menakjubkan yang menunjukkan bahwa bangunan bangunan raksasa, patung-patung
raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban tinggi saat itu, juga dibangun dari tanah liat!
Al-Quran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para Ilmuwan
Amerika dan Perancis.
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat
piramida, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya.
Kisah Firaun, terjadi sebelum masa Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan
tidak ada satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengetahui
tentang rahasia piramida. Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa
Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen
tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini.
Ajaib, 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad saw, berbilang tahun setelah Berakhirnya dinasti Firaun
memberitahukan bahwa Firaun membangun monumen yang kelak dinamakan Piramid menggunakan tanah liat.
Kenyataan ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad saw
tidaklah berbicara sesuai hawa nafsunya saja melainkan petunjuk dari
Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia
pula yang menyelamatkan nabi Musa … Dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi terakhir-Nya akan
hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya dikemudian hari!!
Sungguh Al-qur’an adalah bukti kebenaran abadi.
anda dapat membaca arikel tentang penjelasan ilmiah dan bukti kebenaran Al-qur’an di sini :
http://masshar2000.wordpress.com/2013/07/11/bukti-nabi-musa-membelah-lautan/
atau disini :
http://masshar2000.wordpress.com/2013/07/05/bulan-pernah-terbelah-dua/
Subhanallah !!!…. Sungguh suatu hal yang hanya dapat dipahami oleh
orang orang yang bukan sekedar berakal, tetapi juga mempergunakan
akalnya. Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar