Welcome To My Blog

Senin, 23 Maret 2015

Militer AS Kembangkan Gajah Pelacak Bahan Peledak

"Anjing membutuhkan pelatihan rutin, sementara gajah tampaknya bisa memahami dan mengingat bau benda tertentu."

Militer AS Kembangkan Gajah Pelacak Bahan PeledakSejumlah gajah dilatih untuk memilih ember yang telah dilumuri bau bahan peledak. Hebatnya, gajah dengan mudah menemukan ember itu dan selalu berhasil meski tugas ini dilakukan berulang kali. (Reuters/Daily Mail)
Jika kita melihat polisi membawa anjing pelacak untuk mengendus obat terlarang atau bahan peledak, hal itu mungkin sudah menjadi pemandangan biasa.
Namun, bagaimana jika yang digunakan polisi adalah seekor gajah?
Saat ini, sejumlah gajah di Afrika Selatan tengah dilatih untuk menggunakan indra penciumannya yang super-tajam untuk mengendus keberadaan bahan peledak dan pemburu gelap.
Proyek yang didukung Badan Riset AD Amerika Serikat ini muncul setelah sejumlah gajah di Angola diketahui menggunakan belalai mereka untuk menghindari ladang ranjau sisa perang saudara selama puluhan tahun di negeri itu.
"Belalai gajah sangat luar biasa. Bayangkan mammoth yang harus mengendus makanan di bawah lapisan es," kata Sean Hensman, pengelola peternakan wisata Adventures with Elephants di Afrika Selatan.
Dalam serangkaian tes, seekor gajah jantan berusia 17 tahun bernama Chisuru diperintahkan berjalan melintasi barisan ember. Bagian bawah di salah satu ember itu ditempelkan aroma TNT.
Chishuru kemudian diminta mengendus ember-ember itu menggunakan belalainya. Dia dilatih untuk berhenti dan mengangkat salah satu kaki depannya jika dia menemukan ember dengan aroma TNT itu.
Dalam setiap kali tes, Chisuru tak pernah salah memilih ember yang telah dilurumi aroma TNT itu. Setiap kali berhasil, Chisuru mendapatkan upah berupa makanan favoritnya, buah marula.
Para peneliti Angkatan Darat AS, yang telah terlibat dalam proyek ini selama lima tahun, mengatakan bahwa gajah tak akan pernah dipekerjakan untuk melacak bahan peledak di lapangan.
Namun, drone atau robot bisa digunakan untuk mengumpulkan bahan-bahan yang dicurigai, kemudian akan diperiksa oleh para gajah ini di tempat lain.
"Kami bisa membawa benda-benda mencurigakan yang dikumpulkan oleh robot tanpa awak kepada gajah untuk diperiksa," kata Stephen Lee, peneliti kepala Badan Riset AD Amerika Serikat.
Meski gajah memiliki indra penciuman yang sangat tajam, para ilmuwan masih kebingungan menentukan hewan mana yang memiliki indra penciuman terbaik, anjing atau gajah?

Namun, Stephen Lee mengatakan, terdapat sejumlah fakta yang sesuai dengan pepatah lama bahwa gajah tak pernah lupa. "Anjing membutuhkan pelatihan rutin, sementara gajah tampaknya bisa memahami dan mengingat bau benda tertentu tanpa membutuhkan pelatihan dalam waktu lama," tambah Stephen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar