Dunia berbintang empat akan lahir 40.000 tahun lagi. Namun, dunia itu takkan bertahan lama.
Dengan menggunakan teleskop paling mumpuni di dunia, Very Large Array di Socorro, New Mexico, Green Bank Telescope di West Virgia, serta James Clerk Maxwell di Hawaii, ilmuwan melakukan pengamatan.
Hasil pengamatan yang dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu (11/2), menyatakan bahwa B5 yang ada di konstelasi Perseus tengah "mengandung" embrio tata surya dengan empat bintang.
Ilmuwan mengatakan, awan gas itu menyimpan satu bintang muda dan tiga materi mampat yang akan segera menjadi bintang dalam kurun waktu 40.000 tahun. Sangat lama memang dalam ukuran manusia, tetapi sekejap mata secara astronomi.
Prediksi astronom, dunia empat bintang itu takkan bertahan lama. Pemodelan menunjukkan bahwa satu bintang akan dilempar keluar dari tata surya itu hingga akhirnya hanya jadi dunia tiga bintang.
Tata surya lebih dari satu bintang mungkin terdengar mengherankan dan langka. Namun, Gary Fuller dari Jodrell Bank Center for Astrophysics di University of Manchester di Inggris mengatakan, dunia macam itu sebenarnya umum.
"Coba ingat Tatooine di Star Wars yang punya dua matahari di langit. Itu tak terlalu jauh dengan sesuatu yang benar-benar bisa terjadi. Bahkan, setengah dari semua bintang di semesta ada dalam sistem ini," katanya.
Tetangga terdekat kita, Alpha Centauri, sebenarnya merupakan sistem dua bintang. Sementara itu, alam semesta juga menyimpan terdapat sistem Mizar yang memiliki lima bintang.
Hingga kini, proses pembentukan sistem keplanetan multibintang belum banyak dimengerti.
Begitu pula pembentukan sistem bintang tunggal seperti tata surya tempat manusia tinggal. Riset Fuller masih awal dan masih menyimpan banyak teka-teki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar